Patriot Geofisika

>>> Lebih baik gagal dari pada tidak mencoba sama sekali..............
>>> Semua kan indah pada waktunya.......

Minggu, 27 Februari 2011

Geolistrik Samarinda

METODA PENELITIAN

Persiapan dan Alat Pengukuran.
Persiapan Pelaksanaan Pengukuran
1. Memperkirakan objek beserta lingkungan yang akan diukur. Dalam kegiatan survey ini lintasan yang diukur, berjumlah 11 lintasan untuk 2D dan 1 titik untuk 1 D, dengan 9 lintasan konfigurasi dipole-dipole dan 2 lintasan konfigurasi wenner-schlumberger. Adapun gambar lintasan dapat dilihat pada gambar. 3.1. dibawah ini.



Gambar. 3.1. Lintasan survey
2. Pengukuran dengan 38 elektroda dengan jarak tiap elektrodanya diatur untuk dapat mengukur variasi anomali dari masing-masing objek. Dalam kegiatan ini panjang lintasan bervariasi dari 200 meter sampai 380 meter dengan spasi elektroda 10 meter.


3.1.2. Alat Pengukuran
Peralatan yang digunakan dalam pengukuran adalah Resistivity meter Nainura Model - NRD22S Alat ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu : bagian komutator yang bekerja mengubah isyarat arus searah menjadi arus bolak balik dengan frekuensi rendah yang kemudian diinjeksi ke dalam bumi : serta bagian potensiometer yang berfungsi mengukur beda potensial antara dua titik di permukaan bumi. Arus searah dari sumber daya DC dialirkan ke bagian komutator untuk selanjutnya diubah menjadi arus bolak balik dan diinjeksikan ke dalam bumi melalui elektroda arus.
Nilai beda potensial antara dua titik akibat injeksi arus listrik diukur pada bagian potensiometer melalui elektroda potensial.

3.2. Teknik Pengambilan Data
Data yang diperoleh berupa nilai resistivitas listrik akan digunakan untuk melihat variasi anomali dari masing-masing obyek dimana data tersebut merupakan hasil dari perolehan nilai arus, beda potensial dan konfigurasi elektroda yang dipakai.
Pengambilan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun rangkaian alat resistivity meter untuk konfigurasi Dipole-dipole dan mengaktifkan resistivity meter lalu mengalirkan arus listrik ke medium dibawah permukaan bumi.
2. Menyusun rangkaian alat resistivity meter untuk konfigurasi Wenner-schlumberger dan mengaktifkan resistivity meter lalu mengalirkan arus listrik ke medium dibawah permukaan bumi.
3. Mencatat arus listrik yang mengalir (I) dan beda potensial (V) antar dua titik elektroda
4. Melakukan pengukuran seperti pada langkah 1-2 dan seterusnya.
Dari data hasil pengukuran selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai resistivitas semu. Hasil perhitungan nilai resistivitas semu selanjutnya diolah dengan menggunakan program RES2DINV untuk inversi 2 dimensi.(gambar 3.2). Dari inversi akan diperoleh penampang 2 dimensi dari distribusi nilai resistivitas listrik bawah permukaan.
http://namapanjang.blogspot.com/2010/02/cumulus-flash-tag-cloud-by-roy-tanck.html